Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan di Air

Hallo, Assalamualaikum sahabat PandaiBelajar! Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kegaatdaruratan di Air. Pembahasan ini disertai beberapa bagian yaitu,  Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kegaatdaruratan di Air, Berhenti Bernapa Mendadak, Memar, hok, Kram, Pingan, Tenggelam. Langsung saja kita menuju ke pembahasan di bawah ini! Semoga bermanfaat! 

www.pandaibelajar.com


Tindakan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan di Air 

Pertolongan pertama pada kecelakaan di air adalah bantuan pertama yang dilakukan atau diberikan kepada orang yang terkena cedera akibat kecelakaan yang berlangsung di air, pertolongan pertama ini dilakukan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa si korban, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan pada korban.

Kecelakaan yang biaa terjadi di kolam renang adalah sebagai berikut.

A. Berhenti Bernapas Secara Mendadak

PPPK atau P3K bagi korban atau pasien yang berhenti bernapas secara mendadak yaitu, jika seseorang mengalami napas yang mendadak berhenti haruslah segera dilakukan tindakan yang berupa melakukan napas buatan. Langkah-langkah melakukan napas buatan, sebagai berikut.

  1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas.
  2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka.
  3. Pastikan mulut korban maupun penolong dalam keadaan yang bersih dan ebaiknya mulut korban dibersihkan terlebih dahulu. Seorang penolong harus segera membuka mulut lebar-lebar, ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya. 
  4. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
    a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
    b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit. 
B. Memar


Memar bisa terjadi karena trauma atau benturan korban terhadap benda-benda keras. Misalnya ketika berlari di sekitar kolam yang licin lalu terjatuh atau terbentur dinding kolam ketika berenang akibat mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dengan baik ke dalam air. Tanda yang muncul atau terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan memar (dapat muncul esok hari). Benjol dan kebiruan ini disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan terjadi pecah dan darahnya masuk ke dalam jaringan sekitarnya. Tindakan yang diberikan yaitu ebagai berikut:

  1. Cara mengatasinya jika tidak ada luka terlihat harus langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyaknya darah yang merembes ke jaringan atau organ tubuh lain. Pengompresan juga akan mengurangi udema atau pembengkakan.
  2. Pada hari berikutnya dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan pembengkakan pada bagian yang terbentur. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
  3. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas tetapi suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar.
  4. Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit korban perlu diperhatikan efek yang terjadinya.
C. Shok 

Pertolongan pertama dalam menangani hal shok yaitu, sebagai berikut.
  1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau juga parah, bahkan sampai dapat terjadi kefatalan, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  2. Tanda-tanda Shok
    a) Denyut nadi cepat tapi lemah
    b) Merasa lemas
    c) Muka pucat
    d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
    e) Merasa haus
    f) Merasa mual
    g) Nafas tidak teratur
    h) Tekanan darah sangat rendah
  3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
    a) Menghentikan pendarahan
    b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
    c) Memberi nafas buatan
    d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
  4. Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
    a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
    b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
    c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
    d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
    (1) 1 sendok teh garam dapur
    (2) ½ sendok teh tepung soda kue
    (3) 4-5 gelas air
    (4) dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
  5. Perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah lagi.
D. Kram 

Kram adalah sebuah kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan rasa nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah korban melakukan aktivitas yang sangat berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur pada malam hari. Kram bisa disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot yang terkena kram tersebut. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki si korban. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram bisa dicegah dengan menghindari olah raga yang dilakukan setelah makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur. 

E. Pingsan

Pingsan merupakan suatu keadaan seseorang yang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental seseorang sedang tidak baik. Cara untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan posisi korban dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan segera dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang yang misalnya dalam keadaan histeris. Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan tindakan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat dilakukan, segeralah rujuk ke rumah sakit. 

F. Tenggelam 

Pertolongan pertama yang harus dilakukan pada korban yang tenggelam adalah sebagi berikut.
  1. Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
  2. Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada mulut korban.
  3. Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda.
  4. Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher.
  5. Periksa mata korban.
  6. Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
  7. Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
  8. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat. 
Cara memegang korban tenggelam adalah pada rambut, pada pelipi, pada dagu, atau pada dada. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »