KETERAMPILAN RENANG GAYA DADA (Analisis Gerakan, Bentuk Latihan Gerkan, Perbaikan Gaya)

Hallo! Assalamualaikum sahat Pandai Belajar! Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Gaya Renang, hal yang akan kami bahas di dalam bahasan kali ini adalah Keterampilan Renang Gaya Dada yang meliputi beberapa subbagian yaitu, Keterampilan Renang Gaya Dada,  Renang Rekreasi, Gerakan Kaki, Bentuk Latihan Gerakan Kaki, Gerakan Tangan, Bentuk Latihan Gerakan Tangan, Pernapasan, Bentuk Latihan Pernapasan, Koordinasi Gerakan Kaki dengan Napas, Koordinasi Gerakan Tangan dengan Napas, Gerakan (Koordinasi antara Kaki, Tangan, dan Napas), dan Perbaikan Gaya yang Salah. Langsung saja mari kita simak pembahsan di bawah ini! Selamat membaca, semoga bermanfaat.

www.pandaibelajar.com


KETERAMPILAN RENANG GAYA DADA ATAU GAYA KATAK

  Renang Gaya Dada merupakan salah satu gaya berenang yang paling populer dan paling sering digunakan dalam teknik renang rekreasi. Dengan posisi tubuh yang terpantau akan stabil dan kepala dapat berada di luar permukaan air dengan menghabiskan wktu yang cukup lama. Gaya berenang jenis ini biasa juga disebut dengan gaya katak, karena posisi dada yang menghadap ke arah permukaan air dan gerakan yang ditimbulkan mirip seperti gerakan katak yang sedang berenang. Gaya ini dilakukan dengan menggunakan metode pernapasan ketika mulut berada di atas permukaan air. Gerakan yang lebih jelas akan dijabarkan pada penjelasan di bawah ini, sebagai berikut. 

A. Gerakan Kaki
  1. Gerakan kaki yang digunakan pada gaya renang jenis ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerakan kaki gaya dolphin. Pada saat fase istirahat yaitu, ketika kedua tungkai pada kaki ditarik  dengan cara berbarengan ke arah pinggul dan setelah hal itu dilakukan barulah pergelangan dari kedua kaki tersebut diputar ke arah luar yang menibulkan bentuk kurang lebih sekitar lima puluh derajat dan menghasilkan gaya dorong kepada tubuh, setelah itu kedua bagian dari kaki melakukan gerak injakan ke arah belakang sampai akhirnya kedua kaki bertemu dengan injakan lurus ke belakang.
  2. Supaya menghasilkan dorongan maksimal ada beberapa perenang yang sengaja melakukan gaya injakan atau tendangan ke arah belakang tersebut dengan pergerakan tumit kaki yang sedikit dinaikan ke atas permukaan air.
  3. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik ke arah belakang pinggul haruslah dilakukan dengan usaha yang maksimal, sehingga setelah gerakan itu berhasil dilakukan, akan dapat lebih memudahkan untuk melakukan gerakan menginjak atau menendang yang dilakukan setelah tahap ini.
  4. Hal yang perlu diperhatikan dalam gerkan kaki gaya dolphin ini adalah peningkatan kecepatan pada saat melakukan gerakan kaki, sehingga kaki akan mendapatkan akselerasi yang mencapai kecepatan maksimum.

    Beberapa bentuk latihan yang harus dilakukan untuk mengasah gerakan kaki gaya dada adalah, sebagai berikut.
  • Di tepi sebuah kolam renang dengan cara menepi dan memegang tepi kolam yang dilakukan secara berjenjang dan berjangka waktu untuk melatih gerakan.
  • Gunakan papan latihan khusus di kolam dangkal dengan cara melaju perlahan-lahan.
  • Tanpa menggunakan papan latihan khusus, kedua lengan coba diluruskan ke arah depan untuk membantu melaju.
  • Latihan gerakan kaki gaya dada juga bisa dilakukan dengan cara terlentang di atas permukaan air.
B. Gerakan Tangan
  1. Gerakan tangan pada gaya renang yang tidak menggunakan teknik dorongan. Pada dasarnya gerakan tangan jenis ini di dalam gaya katak atau gaya dada terdiri dari tiga fase yaitu, fase ketika tangan berada lurus ke depan di atas permukaan air atau disebut dengan fase istirahat (Recovery), fase ketika tangan membuka ke arah luar dan melebar dari garis bahu atau disebut dengan fase membuka keluar (Outward), dan fase yang terakhir dilakukan ketika setelah melakukan gerakan membuka keluar dengan cara sikut sedikit diangkat tinggi ke atas permukaan air untuk memudahkan dalam melakukan pergerakan memutar pergelangan tangan.
  2. Gerakan tangan yang menggunakan teknik dorongan di dalamnya. Teknik ini menggunakan fase mendorong (Push) dengan rangkai urutan fase-fase yaitu, fase membuka dan menangkap, lalu masuk ke fase menarik, lalu masuk ke fase mendorong, lalu fase istirahat. Kedalaman lengan ketika melakukan gerakan tangn dengan menggunakan gaya dorongan diusahakan kedalamannya mencapai 25-310 cm. Pada saat fase istirahat kedua tangan haruslah berada lurus ke depan. Lalu, fase membuka keluar yaitu membuka kedua lengan dan memperlebar garis bahu ke arah luar. Terakhir adalah fase mendorong ke dalam dengan cara dilakukan setelah fase membuka keluar lalu mendorong kedua telapak tangan ke arah dalam dengan cara serentak sampai membentuk gerakan fase istirahat, fase ini disebut juga dengan fase dengan cara menyapu ke dalam. 
C. Pernapasan

  Bentuk-bentuk cara latihan yang dilakukan untuk melakukan teknik pernapasan yang baik dan benar adalah sebagai berikut.
  1. Latihan di laksanakan di kolam dangkal: membelakangi atau bisa juga menghadap ke dinding lalu kedua tangan dilipat ke belakang punggung. Lakukan dengan cara berirama dan dilakukan penarikan napas melalui mulut dengan sikap tubuh atau pandangan ke arah depan, dan tidak lupa juga dada sedikit dibusungkan. Lalu, arahkan wajah ke permukaan air dan tunduka ke papala sehingga masuk ke dalam air dan buang sisa dari napas melelaui hidung.
  2. Untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal lakukanlah gerakan mengambil napas yang dikoordinasikan berbarengan dengan kaki.
D. Koordinasi Kaki-Napas

  Koordinasi gerakan kaki dan juga mengambil napas dilakukan dengan cara kepala sebagai kendalinya yaitu ketika kepala diangkat dan kedua kaki berbarengan mengikuti dengan menarik ke arah pinggul dan setelah gerakan tersebut kepala kembali masuk ke dalam air.

Bentuk-bentuk latihannya: 
  1. Dilakukan di kolam yang dangkal terlebih dahulu dengan cara kedua tangan memegang tepi kolam lalu lakukan gerakan koordinasi berulang kali.
  2. Dengan cara menggunakan papan khusus latiha, kedua tangan memegang papan latihan dan mulai melakukan ferakan yang telah dijelaskan di atas.
  3. Untuk mendapatkan koordinasi yang tertampil maksimalbisa dilakuka tanpa menggunakan papan latihan.
E. Koordinasi Tangan-Napas
  1. Pada saat menaikan kepala untuk mengambil napas dilakukan saat tangan sedang melakukan fase akhir dari fase menarik.
  2. Atau dilakukan pada saat melakukan fase mendorong.
  3. Atau disebut juga melakukan ambil napas pada saat melakukan sapuan tangan ke dalam.
Bentuk latihan :
  • Dilakukan dengan cara menggunakan papan latihan, dilakukan koordinasi seperti halnya latihan pada tangan.
  • Dilakukan secara berpasangan yaitu, dimana saat satu pasangan atau rekannya melakukan rangkaian koordinasi tangan dan pernapasan, maka rekan lainnya mengapit kedua kaki dan memegang pinggul atau paha. 
F. Gerak (Koordinasi Kaki-Napas-Tangan)

  Beberapa bentuk latihan yang dilakukan:
  1. Dapat diberikan berbagai macam bentuk latihan untuk melatih gerakan koordinasi antara kaki-mapas-tangan.
  2. Pada saat tertentu sangat dianjurkan dan diusahakan untuk tidak menggunakan papan. 
G. Perbaikan Gaya

  Sama halnya seperti kegiatan gerakan renang gaya lainnya, gaya dada atau gaya katak ini juga sering kali terdapt bentuk kesalahan yang dilakukan. Bentuk kesalahan dan solusi perbaikannya sebagai berikut.
  1. Kesalahan posisi lutut yang sering kali posisi lutut terlalu turan yang mengakibatkan pinggu naik. Solusi dari permasalahan ini adalah berlatih dengan menggunakan papan latihan dan gerakan yang dilatihkan pada saat kejadian seperti ini adalah ketika kaki melakukan fase istirahat.
  2. Kesalahan mengambil napas yang terjadi seperti mengabil napas terlalu dini. Solusi dari kesalahan ini adalah melakukan latihan gerak pada gerakan koordinasi pernapasan dan tangan.
  3. Kesalahan yang terdapat pada kaki yaitu ketika kedua kaki tidak maksimal melakukan lipatan dan membuka kaki ke arah samping. Solusi dari kesalahan ini adalah dengan carapengulangan kembali melatih kaki dengan menggunakan papan latihan atau bisa juga menggunakan posisi terlentang.
  4. Kesalahan dalam melakukan tarikan yang terlalu dalam yang sering kali menghabat pergerakan terutama pada akselerasi kecepatan.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »