Taziyyah dan Ziarah Kubur

Assalamualaikum Sahabat! Pada kesempatan yang baik kali ini kami akan membahas tentang Ta'ziyyah atau Melayat dan juga Ziarah Kubur. Dalam pembahasan kali ini seperti biasa kami membahas beberapa subbagian yaitu, Ta'ziyyah atau Melayat dan Ziarah Kubur, Adab Bertaziyyah, Adab Ziarah Kubur, dan Hikmah Ziarah Kubur. Dari pada berlama-lama mending kita langsung saja ke pebahasan di bawah ini, Semoga bermanfaat Sahabat! dan Selamat Membaca!

www.pandaibelajar.com


TA'ZIYYAH DAN ZIARAH KUBUR

A. Ta'ziyyah atau Melayat

Ta’ziyyah atau disebut juga dengan melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah berupa musibah kematian salah seorang dari anggota keluarganya dan tujuan berta'ziyyah ini adalah dalam rangka menghibur atau memberi semangat kepada keluarga yang ditinggalkan. Para mu’azziy³n atau jika dibahasa Indonesiakan artinya orang laki-laki yang ber-ta’ziyyah atau mu’azziyāt dalam bahasa Indonesia artinya orang perempuan yang ber-ta’ziyyah hendaknya bahkan merupakan sebuah keharusan untuk memberikan dorongan berupa kekuatan mental atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah menghadapi semua musibah yang berupa cobaan ini. Umayah ra. mengatakan bahwa anak perempuan dari Rasulullah saw. menyuruh seseorang untuk memanggil dan memberi tahu beliau bahwa anaknya dalam keadaan sekarat atau hampir mati. Lalu, beliau bersabda, Kembalilah engkau kepadanya. Katakan bahwa segala yang diambil dan yang diberikan, bahkan apa pun yang ada di hadapan kita kepunyaan Allah. Dialah yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar dan tunduk kepada perintah. (HR. Bukhari Muslim).

Adab atau etika orang yang ber-ta’ziyyah antara lain sebagai berikut.

  1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggalkan oleh almarhum atau almarhumah.
  2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah tersebut.
  3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
  4. Usahakan turut serta dalam menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan.
  5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.


Demikianlah perintah dari Rasulullah saw. kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai). 

B. Ziarah Kubur

Ziarah dalam bahasa Indonesia artinya berkunjung, sedangkan kubur artinya kuburan. Ziarah kubur berarti kunjuangan seseorang ke pemakaman atau berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk berziarah ke pemakaman atau pekuburan karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak baik dalam ziarah tersebut, misalnya menangis berlebihan di atas kuburan, bersedih, meratapi, bahkan yang lebih bahaya lagi adalah mengultuskan mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena pertimbangan tentang mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah kubur tersebut, maka Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat mati. Rasulullah saw. bersabda yang artinya: 

Dari Abdullah bin Buraidah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur. (HR. Nasā’i).

Di antara hikmah dari ziarah kubur ini yaitu sebagai berikut.
  1. Mengingat kematian.
  2. Dapat bersikap zuhud atau artinya adalah menjauhkan diri dari sifat keduniawian.
  3. Mendorong agar selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir.
  4. Mendoakan si mayat yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi kesejahteraan di akhirat.

Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan adab atau etika berziarah kubur, adabnya yaitu sebagai berikut.
  1. Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena Allah Swt., tunduk hati dan merasa diawasi oleh Allah Swt.
  2. Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw.yang artinya: Keselamatan semoga tetap bagimu wahai ahli kubur dan Insya Allah kami akan bertemu dengan kamu semua. (HR. Tarmidy). 
  3. Tidak banyak bicara mengenai urusan duniawi di atas kuburan.
  4. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan akhirat kelak.
  5. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan atau tanda kuburan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »